Budidaya Bonsai Kelapa, Kamituwo Rutopo Raup Jutaan Rupiah

(Rutopo bersama bonsai kelapa hasil karyanya)

 

Cakrawala | Magetan – Ketika mendengar kata pohon kelapa tentunya yang ada dalam benak kita adalah tumbuhan yang menjulang tinggi. Namun pohon kelapa yang satu ini tidak, karena justru sebaliknya dengan berbentuk pendek dan dijadikan hiasan.

 

Yaa..pohon kelapa itu berupa bonsai atau disebut bonsklapa. Dan untuk mengetahui lebih jelasnya, kali ini Tabloid Cakrawala mengunjungi salah satu pemilik sekaligus pembudidaya bonsklapa tersebut yakni Rutopo atau biasa dipanggil Mbah Wo Bende yang tinggal di Dusun Templek, Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan.

 

Setelah bertemu, kami pun terlibat perbincangan yang asyik. Rutopo yang juga seorang Pamong Desa Tulung mulai menceritakan awal mula dirinya menggeluti budidaya bonsai kelapa sebagai tanaman hias.

 

Berawal dari tahun lalu saat pandemi Covid-19 melanda negeri ini hingga mengharuskan semua bekerja dari rumah, Rutopo iseng - iseng membuka internet. Dari sekian yang dilihatnya di internet, dia tertarik pada kelapa kering dibonsai. Berbekal informasi itulah, ia langsung mencoba sendiri proses pembuatan bonsai kelapa tersebut.

 

”Mulanya itu saya iseng-iseng buka di internet dan kelapa dibonsai muncul dalam pencarian. Setelah saya lihat akhirnya saya tertarik dan berbekal informasi itulah saya mulai memberanikan diri membuat bonsai kelapa,” ujarnya.

 

Ternyata, lanjut Rutopo, bahan untuk membuat bonsai kelapa itu tidak sulit yaitu buah kelapa yang tua, baik kelapa gading maupun kelapa sayur yang kondisinya masih bagus dibersihkan sampai ke bagian batoknya hingga menyisakan serabut di ujung saja sebagai tempat tumbuhnya tunas. Hal itu bertujuan agar batok tak pecah ketika proses pembonsaian. Setelah itu ditaruh di air, sampai tunasnya muncul. Prosesnya bisa sampai 1-2 minggu sampai tunas agak besar melengkung ke atas dan akar muncul di bawah. Kemudian tehnik pembonsaian mulai dilakukan setelah daun mulai terlihat.

 

Menurut Rutopo, proses ini sangat sulit dan dibutuhkan kesabaran ekstra karena harus hati- hati membuka serabut yang menutup daun dengan pisau khusus. Selain itu, daun yang sudah tumbuh harus terus dibentuk supaya bengkok, dengan ditekuk perlahan setiap hari. Proses ini, bisa berlangsung selama berbulan-bulan hingga bentuk daun benar-benar sudah baik dan akar sudah kuat.

 

Secara umum, Rutopo menjabarkan, pembuatan bonsai kelapa bisa menggunakan dua media tanam, air dan tanah. Pemilihan media ini bergantung pada fokus pengembangan akar ataupun daun yang diinginkan pemilik bonsai. Kelapa bonsai juga memiliki bentuk yang unik. Bibit buah kelapanya masih terlihat di luar, batang dan akar juga bisa dibentuk sesuai kreativitas pembuatnya.

 

Dengan harga jual Rp300 - 500 ribu, Rutopo mengaku sudah mendapat hasil yang lumayan.

 

Jika anda penggemar tanaman hias tidak ada salahnya untuk melengkapi koleksi tanaman hias varian bonsai kelapa. Selain bentuknya yang unik bisa menjadi tambahan unsur dekorasi natural di rumah.

 

Untuk mendapatkan bonsai kelapa hasil karya Rutopo atau  Mbah Wo Bende, anda bisa berkunjung di workshopnya "DAYBONKLA" yang beralamat di RT02/RW0 2 Desa Tulung, Kecamatan  Kawedanan, Kabupaten Magetan dengan nomor HP: 081234485600

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama