Pernah Bergelut di Dunia Hitam, Kini Sukses Berkat Usaha Lele

 

(Hadi Supoyo menjaring ikan Lele)

Cakrawala | Magetan - Roda kehidupan berputar dipenuhi dengan hal-hal yang tidak mungkin. Tidak mungkin bagi sebagian orang tapi mungkin bagi sebagian kecil orang. Yang membedakan adalah pengalaman, pola pikir dan keimanan. Lakon hidup layaknya sebuah adegan yang kadang kelam dan kadang cerah. Warna-warni kehidupan itulah yang membentuk karakter seseorang menjadi pribadi kuat, tangguh dan cerdas. Hal itulah yang dialami oleh Supoyo yang kini menjadi peternak lele sukses dan tentunya hal tersebut tidak terlepas dari berbagai pengalaman yang telah ia timba.

 

Jauh sebelum membuka usaha, Supoyo atau dikenal Mbah Poyo mengaku pernah menggeluti dunia hitam (preman). Dunia hitam tersebut lama dijalaninya, tapi atas masukan, saran dan arahan dari tokoh agama atau seorang Kyai di daerahnya membuat dirinya berubah.

 

“Saya mendapat arahan dan masukan dari tokoh di daerah saya kalau saya itu cocoknya berdagang,” ucap Supoyo.

 

Akhirnya dari situlah dirinya memutuskan untuk memilih usaha berdagang. Dan sekitar tahun 1990 satu ekor kambing miliknya yang sedang hamil dijual ke pasar dan laku Rp50 ribu. Kemudian uang itu Ia belikan timbangan bekas sebagai modal memulai usaha berdagang ikan Lele.

 

Perjuangannya masih berlanjut, ternyata ikan Lele yang dijualnya tidak langsung diterima oleh masyarakat. Karena saat itu kebanyakan orang masih heran dan belum mengenal apa itu ikan Lele, terlebih untuk dikonsumsi. Terpaksalah, Supoyo mengorbankan waktunya untuk membuka pengetahuan calon pembelinya tentang manfaat dan kegunaan ikan Lele.

 

Dari perjuangannya itu, sedikit demi sedikit calon pembeli mulai paham. Dan pembeli mulai berdatangan hingga semakin hari omset dagangannya mengalami kenaikan. Setelah jerih payahnya dilalui dan ditekuni, Supoyo akhirnya bisa memiliki lapak dan kolam budidaya ikan Lele sendiri. Ditambah lagi pangsa pasar yang semula hanya di daerahnya saja saat itu mulai meluas ke daerah lain hingga dikenal di wilayah karesidenan Madiun.

 

Setelah semua rintangan mampu Ia lalui serta seiring perkembangannya, Supoyo mengaku memiliki pendapatan bersih Rp5-6 juta per hari. “Setelah perjuangan saya lalui, saya bisa mendapatkan laba bersih Rp5-6 juta per hari,” ungkap Supoyo.

 

Kini Supoyo telah sukses, kebutuhan keluarga sudah lebih dari cukup. Bahkan Ia juga mampu menghantarkan anaknya menjadi anggota dewan daerah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama